APA
ITU "CINTA"?
Cinta... Apa
sih “CINTA” itu? Setiap manusia pasti memiliki rasa suka atau tidak suka
terhadap suatu hal, begitu pula juga cinta. Cinta adalah emosi yang
diberikan oleh Tuhan dan berasal dari kasih sayang yang kuat dan rasa tertarik
terhadap suatu objek (dapat berupa apa saja seperti manusia, hewan, tumbuhan,
alat-alat dan lain sebagainya) dengan cenderung ingin berkorban, memiliki rasa
empati, perhatian, kasih sayang, ingin membantu dan mau mengikuti apapun
yang diinginkan oleh objek yang dicintainya. Sebenarnya cinta itu sulit
untuk didefinisikan karena sifatnya subjektif jadi setiap individu dapat
memiliki pemahaman yang berbeda mengenai cinta.
Ungkapan
cinta sering digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
· Perasaan
kepada keluarga
· Perasaan
kepada teman-teman
· Perasaan
kepada kekasih kepada lawan jenis (pacar, suami/istri)
· Perasaan
sesama manusia
· Perasaan
terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
· Perasaan
terhadap sebuah konsep tertentu
· Perasaan
terhadap negaranya atau patriotisme
· Perasaan
terhadap bangsa atau nasionalisme
· Perasaan
terhadap agamanya
· Dan
lain-lain
Di
dalam Psikologi cinta itu di bagi menjadi 3 yaitu :
· Cinta
karena nafsu: Cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak
terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku
seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi yang berlebihan.
· Cinta
pragmatis: Cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan
duka, serta adanya timbal balik.
· Cinta
altruistik: Cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya,
biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya.
Penggunaan
istilah cinta dalam masyarakat Indonesia lebih dipengaruhi perkataan love dalam
bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti
untuk eros, philia, agape dan storge. Namun perkataan-perkataan
yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti
berikut:
· Cinta
yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
· Sayang
yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia.
· Kasih
yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape.
· Semangat
nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
Beberapa
bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa
Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa,
terlihat lebih banyak kosakatanya dalam
mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno,
yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia,
dan agape.
Cinta
adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich
Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
· Perasaan
· Pengenalan
· Tanggung
jawab
· Perhatian
· Saling
menghormati
Erich
Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat
gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul
semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang
mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada
tanggung jawab pada si anak. Sementara tanggung jawab dan pengasuhan tanpa rasa
hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan
menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan, dan individu lainnya pada sikap
otoriter.
Beberapa
unsur yang sering ada dalam cinta:
· Kasih
sayang: menghargai orang lain.
· Altruisme:
perhatian non-egois kepada orang lain (yang tidak dimiliki oleh banyak orang).
· Reciprocation:
cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
· Komitmen:
keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
· Keintiman
emosional: berbagi emosi dan rasa.
· Kekerabatan:
ikatan keluarga.
· Passion:
hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
· Physical
intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di
dalamnya hubungan seksual.
· Kepentingan
pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada
keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
· Pelayanan:
keinginan untuk membantu dan atau melayani.
0 komentar:
Posting Komentar