Follow Me

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 16 Juli 2017

HELEN ADAMS KELLER

HELLEN ADAMS KELLER






Biografi Singkat

Helen Adams Keller lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Di usia 19 bulan, ia diserang penyakit yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia menjadi frustasi karena kesulitas berkomunikasi, sering marah, dan sulit diajar. Pada usia 7 tahun, orang tuanya mempercayai Anne Sullivan menjadi guru pribadi dan pembimbing Hellen. Anne memegang tangan Helen di bawah air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan "A-I-R" pada tangan yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan "T-A-N-A-H" dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Helen diajar membaca lewat huruf Braille sampai mengerti apa maksudnya.

Helen menulis, "Saya ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya, Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya." Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat Braille.

Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard khusus wanita. Annie menemani Hellen untuk membacakan buku pelajaran, huruf demi huruf lewat tangan Helen dalam huruf Braille. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude. Dia adalah orang tuna rungu dan tuna netra pertama yang lulus dari universitas.

Pada tahun 1914, Helen Keller berkeliling Amerika untuk menjadi aktivis, konselor, maupun dosen terutama untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Dengan didampingin Anne Sullivan, dia juga mengunjungi para tentara di sekeliling Eropa yang terlibat Perang Dunia II.

Pada tahun 1923, Helen menjadi juru bicara bagi American Foundation for the Blind dan mengurus penggalangan dana, serta pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik bagi penderita keterbatasan fisik. Ketika Anne Sullivan meninggal pada tahun 1936, Helen tetap meneruskan pekerjaannya dengan didampingi Polly Thomson, seorang sekretaris dan teman Helen.


Prestasi Helen Keller

Pada usia 11 tahun, Keller menulis bukunya yang pertama dengan judul The King Frost (1891). Ada tuduhan bahwa cerita ini dijiplak dari The Frost Fairies karya Margaret Canby. Sebuah investigasi atas masalah tersebut mengungkapkan bahwa Keller mungkin telah mengalami kasus cryptomnesia, dimana ia memiliki cerita Canby yang dibacakan untuknya tapi lupa tentang hal itu, sedangkan memori tetap berada di bawah sadarnya.

Pada usia 22, Keller menerbitkan autobiografinya, The Story of My Life (1903), dengan bantuan dari John Macy dan isterinya, Anne Sullivan. Ini termasuk kata-kata yang Keller tulis dan kisah hidupnya hingga usia 21, yang ditulis selama waktu kuliahnya.

Pada 1908, Keller menulis The World I Live In (1908) yang memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia. Out of the Dark, serangkaian esai tentang sosialisme, diterbitkan pada tahun 1913.

Autobiografi spiritualnya, My Religion, diterbitkan pada tahun 1927 dan diterbitkan kembali sebagai Light in my Darkness (Cahaya dalam Kegelapan saya).

Hellen Keller meninggal dalam usia 87 tahun ketika sedang tidur di dalam rumahnya. Dia merupakan salah satu tokoh kemanusiaan terbesar pada abad ke-20. Jenazahnya dimakamkan di National Cathedral, Washington DC, bersebelahan dengan Anne Sullivan dan Polly Thomson.



Setelah membaca biografi tersebut saya terinspirasi oeh Helen Adams Keller, saya sangat kagum dengan beliau karena beliau menunjukan bahwa keterbatasan bukanlah menjadi hal yang menghambat kesuksesan. Tuhan pun adil karena telah mengaruniakan seorang guru yang tekun untuk mengajari Helen yaitu Anne Sullivan. Helen di usia 19 bulan, ia diserang penyakit yang menyebabkannya buta dan tuli, namun meskipun ia tuna rungu dan tuna netra namun ia dapat lulus cum laude di universitasnya dan dapat menguasai banyak bahasa hingga ia menjadi seorang penulis buku. Yang saya suka dengan beliau selain kerja kerasnya, beliau mau membagikan dan menjadi pembimbing bagi anak-anak yang sama seperti beliau.