Follow Me

Kamis, 06 April 2017

STUDI KASUS TENTANG MANUSIA DAN KEINDAHAN



MANUSIA DAN KEINDAHAN




KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, dan molek. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, dll. Keindahan merupakan bagian hidup manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, mempunyai daya Tarik yang selalu bertambah. Keindahan bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Apa Itu Keindahan?
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
1.    Keindahan dalam arti luas
2.    Keindahan dalam arti estetis murni
3.    Keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.

Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?
1) Tata nilai yang telah using : tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan
2) Kemerosotan zaman : keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral
3) Penderitaan manusia
4) Keagungan Tuhan : keagungan Tuhan dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta

Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku AN Essay on Man(1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti  keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Dalam Endymon, penyair romantic John Keats (1795-1821) berkata :

A thing of beauty is a joy forever
Its loveliness iscreases; it will never pass into nothingness

Dia mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.

Mengenai keindahan, Coleridge mengutip Shakespeare (1564-1616) dalam karyanya midsummer; night: Thing base and vile holding no quality/ love can transpose to form and dignity”, yaitu sesuat yang rendah dan tidak menpunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti. Inilah yang menggelisahkan Coleridge. Dia menggunakan tembakau sebagai contoh: karena kekuatan kebiasaanlah, maka tembakau yang sebenamya tidak enak dapat menjadi nikmat. Perubahan ini dapat mempenganilhi imajinasi: dengan merasakan nikmatnya tembakau maka dalam angan-angan seseorang, segala sesuatu yang berhubungan dengan tembakau dapat menjadi indah.

Kegelisahan Coleridge ini tercermin dalam “Frost at midnight (1798), sebuah sanjak mengenai salju tipis yang tunin di tengah malam. Salju inilah yang baginya merupakan hal sesaat. Jatuhnya salju ini mengingatkan Coleridge pada dusunnya yang penuh sesak orang. Disini proses imajinasinya mulai tumbuh. Keindahan adalah sublimasi yang terjadi karena kebebasan menyendiri dan hikmah ketidakberdosaan.

Selanjutnya Keats membedakan antara orang biasa dan seniman, dan antara seniman biasa dan seniman yang baik yang dapat mencipta sesuatu yang indah menurut dia. Pada sesuatu kesempatan is melihat lukisan “Death on the Pale Horse”, karya pelukis West, misalnya, yaitu mengenai seseorang yang coati di atas kuda yang pucat, dia langsung berpendapat bahwa West bukanlah seniman yang baik. Menurut Keats, West tidak mempunyai cukup negative capability.

Pada hakekatnya negative capability adalah suatu proses. Keraguan, ketidaktentuan dan misteri adalah suatu proses. Proses inilah yang membuat seseorang menjadi kreatif. 

Ada persamaan hakiki antara J.Keats dan Coleridge dalarn menanggapi hal-hal sesaat. Bagi mereka hal-hal sesaat adalah pelatuk yang meledakkan imajinasi dan imajinasi ini langsung membentuk keindahan.

Opini :
Setiap manusia tentu ingin terlihat indah terutama penampilan secara fisik, mereka melakukan itu semua agar mereka terlihat cantik atau indah. Kaum hawa atau wanita pada umumnya akan memperhatikan betul penampilan mereka secara fisik maupun dalam bertutur kata namun menurut saya sendiri keindahan bukanlah sesuatu yang mutlak diperlukan oleh seorang wanita karena seorang wanita yang indah dan baik menurut saya dapat dilihat dari sikap dan kelakuannya dalam hidup bemasyarakat karena dia dapat membuat sesuatu yang bisa saja menjadi istimewa oleh sikap dan kelakuannya.

Sumber :


0 komentar:

Posting Komentar